Beraninya Para Pembalap Sepeda berlomba di Pulau Komodo

Tuesday, May 31, 2016 simplicity 0 Comments







Dua puluh tiga tahun saya tinggal di Indonesia, tetapi belum sekalipun saya menginjakkan kaki di wilayah bagian timur Indonesia, sebelum Raja Ampat begitu terkenal sekarang, jarang sekali wisman ataupun wisatawan lokal yang berkunjung ke wilayah-wilayah timur Indonesia. Padahal ada salah satu keajaiban dunia yang berasal dari Indonesia, yaitu Pulau Komodo. Keindahan bagian wilayah timur Indonesia ini memang sudah tidak diragukan lagi. Pulau Komodo memang sudah menjadi bagian dari 7 keajaiban dunia. Pantas memang UNESCO menganugerahkan salah satu surga dunia ini menjadi salah satu keajaiban dunia. Di kenal dengan nama Pulau Komodo karena terkenal dengan Taman Nasional Komodo (TNK) yang dihuni oleh para komodo langka. 

Komodo adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3 meter dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong.Terdengar seram memang. Tapi itu terbayarkan saat kita bisa melihat spesies binatang didunia yang sudah hampir punah dan ada di Indonesia, rasanya adalah suatu kepuasan sendiri bagi kita sebagai penduduk Indonesia. Apalagi si Komodo ini hanya bisa ditemukan di Indonesia, loh. Karena keunikan dan kelangkaannya, Taman Nasional Komodo dinyatakan sebagai aWorld Heritage Site dan Man and Biosphere Reserve oleh UNESCO tahun 1986. Pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911 oleh JKH Van Steyn.
http://smartstore.oomph.co.id/index.php/shareit/detail/13771

Taman Nasional Komodo memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para penyelam mengatakan bahwa perairan Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Memiliki pemandangan bawah laut yang memukau. ANda dapat menemukan 385 spesies karang yang indah, hutan mangrove dan rumput laut sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10 jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau dan berbagai jenis hiu dan ikan pari.  (Sumber : www.indonesia.travel) 
http://kepulaukomodo.com/

Sekilas pesona Taman Nasional Komodo memang tidak luput dari keindahan Nusa Tenggara Timur yang punya banyak sekali tempat wisata menarik lainnya. Saat kita akan mengunjungi Taman Nasional Komodo, sebelumnya kita akan memijakkan kaki di Labuan Bajo. 

Labuan Bajo adalah sebuah pelabuhan kecil yang cantik di ujung paling barat pulau Flores dan merupakan pintu masuk ke Taman Nasional Komodo (TNK) dan keajaiban pulau FLores lainnya. Bagi yang belum pernah mengunjungi Flores sebelumnya seperti saya, pasti akan terkagum-kagum dengan keindahan suasana yang disajikan disana. 
Sumber: www.indonesia.travel



Tidak disangka keindahan wisata yang didambakan oleh banyak traveller bisa ditemukan di Indonesia. Ternyata sangat banyak sekali wisata-wisata di Indonesia yang dapat menarik minat para pengunjung terutama di Flores. Banyak sekali tempat-tempat wisata di Flores yang belum di eksplor karena kurangnya informasi mengenai tempat wisata disana. Padahal, Flores tidak kalah indahnya dengan wisata luar negeri loh. Tempat wisata yang banyak dikenal sekarang ini dulunya juga sempat tidak dikenal sebelum akhirnya banyak traveller yang mengeksplor. Lalu, bagaimanakah cara kita menunjukkan pada dunia, bahwa di Flores kita tidak hanya mempersembahkan sebuah keajaiban dunia, melainkan masih banyak keajaiban dunia tersembunyi yang ada di Flores? 

Promosi tentu sangat diperlukan untuk menyebarluaskan daya tarik dari Flores. Kita bisa memanfaatkan berbagai macam media untuk mempromosikan Flores sebagai salah satu tempat wisata terbaik di Indonesia, atau bahkan di dunia. Maka dari itu berkat kerja sama pemerintah daerah dengan pihak-pihak terkait akan diselenggarakan TdF (Tour de Flores). Mengikuti jejak suksesnya Tour de Singkarak (TdS) di Sumatera Barat dan Tour de Ijen (TdI) Banyuwangi, Jawa Timur, kembali akan diselenggarakan Tour de Flores bersama tim dari Union Cycliste Internationale (UCI) dan tim pembalap nasional Indonesia. Namanya juga tour, artinya para peserta yang berpartisipasi akan diajak berjalan-jalan dengan sepeda mereka mengelilingi Flores dari ujung timur ke ujung barat Flores. WOW!!

Selain mengadakan tour balap sepeda dalam rangka kompetisi olahraga, ini juga merupakan cara untuk mempromosikan Flores kepada dunia melalui suatu ajang olahraga yang cukup bergengsi. Dan tentunya ini diikuti oleh peserta yang sudah terlatih sebelumnya dan pernah mengikuti ajang lomba serupa. Tour de Flores memiliki visi Mengangkat Pariwisata Flores ke Pentas Dunia. Untuk mewujudkan visi tersebut, misi yang dicanangkan oleh Tour de Flores antara lain: 
  • Mempromosi dan mengangkat pariwisata Flores.
  • Mewujudkan Labuan Bajo sebagai destinasi wisata prioritas.
  • Mendukung Flores Tourism Authority (FTA).
  • Mengajak masyarakat Indonesia dan dunia mengunjungi destinasi wisata Flores melalui balap sepeda berskala internasional.
  • Mengajak masyarakat dunia menyaksikan aneka atraksi musik, tari dan budaya Flores. (sumber : tourdeflores.id)    
Tour de Flores akan diselenggarakan mulai tanggal 16 Mei - 26 Mei 2016. Tour de Flores sebagai even pariwisata secara keseluruhan meliputi pre-event activities (kunjungan destinasi wisata kelimutu tanggal 16 - 18 Mei 2016), event (Tour de Flores sebagai main event dan fun bike sebagai supporting event tanggal 19 - 23 Mei 2016) dan post-event activities (kunjungan ke Taman Nasional Komodo dan Pink Beach tanggal 24 - 26 Mei 2016). Total rute untuk ajang balap sepeda sejauh 661,5 km. Akan ada 5 etape (perhentian) dari Tour de Flores yaitu :
  • Etape 1 : Larantuka - Maumere 138,8 km 
  • Etape 2 : Maumere - Ende 141,3 km
  • Etape 3 : Ende - Bajawa 123,3 km
  • Etape 4 : Bajawa - Ruteng 136,6 km
  • Etape 5 : Ruteng - Labuan Bajo  
Diikuti oleh atlit sepeda internasionl yang merupakan Union Cycliste Internationale (UCI) sebanyak 20 tim dengan total 200 orang, atlit sepeda nasional sebanyak 2 tim dengan total 20 orang dan atilit sepeda NTT sebanyak 10 orang yang tergabung dalam 1 tim. Total peserta keseluruhan sebanyak 200 orang. Sebanyak 20 tim yang mengikuti ajang balap sepeda berasal dari sepuluh negara, termasuk Indonesia. 
detiksport.com

Dalam tiap tim, setidaknya terdapat pembalap dari 10 negara berbeda. Indonesia adalah negara yang mengirimkan tim terbanyak, yaitu sebanyak 7 tim yang terdiri dari 2 tim nasional dan 5 tim lainnya. Disusul oleh Jepang dan Korea Selatan yang masing-masing mengirim 2 tim dan Australia sebanyak 3 tim. Dan negara-negara lain mengirimkan 1 tim seperti Tiongkok, Malaysia, Filipina, Laos Thailand dan Kenya (www.beritasatu.com) Selain kesepuluh negara yang disebutkan diatas, terselip juga beberapa pembalap yang berasal dari negara Jerman, Spanyol dan Selandia Baru (detik.com). 

detiksport.com

Berikut ini daftar 20 tim yang ikut berpartisipasi dalam ajang olahraga berskala internasional dalam event Tour de Flores (TdF) :
  1. Wisdom Hengxiang (Tiongkok)
  2. Kinan CT (Jepang) 
  3. Team Ukyo (Jepang) 
  4. LX IIBS CT (Korea Selatan) 
  5. Geumsam Insam Cello (Korea Selatan) 
  6. Terengganu (Malaysia) 
  7. 7-ElevenSava RBP CT (Filipina) 
  8. Black Inc CT (Laos) 
  9. Singha Infinite CT (Thailand) 
  10. St. George Merida (Australia) 
  11. Oliver’s Real Food Racing (Australia) 
  12. Swiss Wellness Team (Australia) 
  13. Kenyan Riders Downunder (Kenya) 
  14. Pegasus CT (Indonesia) 
  15. Indonesia National Team (Indonesia) 
  16. Prima Indonesia (Indonesia) 
  17. SAKB (Indonesia) 
  18. KFC CT (Indonesia) 
  19. Custom Cycling Club (Indonesia) 
  20. BRCC
 
Opening Ceremony TdF (Tour de Flores 2016) 
Sumber : www.indonesia.travel
Tour de Flores yang baru pertama kali diselenggarakan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi para traveller dan juga dapat mengangkat nama Flores di kancah dunia sebagai tempat wisata yang tidak kalah bagusnya dengan tempat wisata luar negeri. Di sisi lain juga akan membantu Indonesia untuk meningkatkan jumlah wisman dan devisa negara dalam bentuk kunjungan wisata. Ajang sport-tourism berskala internasional ini resmi dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Matitim dan Sumber Daya Dr. Rizal Ramli di Larantuka di H-1 (18Mei2016). Upacara perhelatan TdF 2016 ini ditandai dengan acara menabuh 13 gendang yang menyimbolkan 13 etnik berbeda di Kepulauan Flores. Selain itu juga, di suguhkan atraksi budaya Lamaholot (budaya ciri khas masyarakat Flores) dan festival makan ikan sepanjang 2 kilometer. Di akhir acara perhelatan, akan ditutup dengan festival kembang api hingga pukul 21.00 waktu setempat. 

Sumber : Youtube 

Etape Pertama, Larantuka - Maumere (19 Mei 2016) 

detiksport.com
Kamis, 19 Mei 2016 main event yaitu bapalan sepeda akan dimulai dari Larantuka ke Maumere dengan menempuh jarak sejauh 138,8 km. Kawasan Larantuka sebenarnya sudah tidak asing lagi ditelinga publik, karena setiap tahun diadakan upacara doa saat Jumat Agung dan Paskah dalam Semana Santa di Larantuka yang menjadi sorotan publik. Beda lagi dengan Maumere yang terkenal dengan pantai pasir putihnya dan wisata tenunnya di Desa tenun Sikka. Para pembalap harus melewati dua kali sprint dan dua kali tanjakan. Tanjakan Ile Wengot yang berketinggian 564 mdlp pada kilometer 65,4 dan tanjakan Lewo Hari dengan ketinggian 256 mdpl pada kilometer 27,1. (mdpl = ketinggian satuan 'meter dari permukaan laut'). Para pembalap masih berada dalam rombongan besar hingga 10 kilometer pertama tapi kemudian ada yang breakaway pada tanjakan pertama karena jalur balapan di etape pertama sudah mulai dominasi dengan tanjakan. Etape yang berakhir di Maumere ini dimenangi oleh Christie Jason dari tim Kenya Riders Downunder dengan catatan waktu 3 jam dan 28,41 detik. Di urutan kedua ditempati oleh Wesley Sulzberger dari Kinan Cycling Team dan disusul oleh Guangdong Ma diurutan ketiga. Sementara pembalap asia terbaik diraih oleh Guangdong Ma dan jersey merah putih (artinya pembalap terbaik dari Indonesia) menjadi milik Herwin Jaya. 

Etape Kedua, Maumere - Ende (20 Mei 2016)

detiksport.com
 Jumat, 20 Mei 2016 dilanjutkan dengan etape kedua yang dimulai dari Ende. Sepanjang jalur balapan peserta hanya akan melewati satu kali sprint saja, tapi akan bertemu dengan empat kali tanjakan yaitu tanjakan pertama di pasar Nita dan tiga poin King of Mountain, dimana tanjakan terberat ada di Arunduarun dengan ketinggian 1.101 mdpl. Tetapi, para pembalap tetap meluncur dengan semangat yang kompetitif hingga garis finish. Di etape kedua para peserta akan disambut oleh Bupati Ende Marselinus Petu dan Menteri Perindustrian Saleh Husin. Etape yang berujung di Ende ini dipegang oleh Daniel Whitehouse, pembalap dari Terengganu Cycling Team dengan catatan waktu 3 jam 55,51 detik. Selain memegang juara di etape kedua, Whitehouse juga berhasil merebut jersey polkadot (raja tanjakan) dan dark blue jersey (raja sprint). Di posisi runner up, dipegang oleh Benjamin Prades dari Team Ukyo Jepang dengan selisih 3 menit dan 36 detik di belakang Whitehouse. Disusul Ricardo Garcia dari Kinan Cycling Team pada posisi runner up kedua. Sementara pembalap terbaik asia menjadi milik Robin Manulang dengan catatan waktu 7 jam 30,17 detik dengan jersey biru. 

Etape Ketiga, Ende - Bajawa (21 Mei 2016) 

 
detiksport.com

Sabtu, 21 Mei 2016 akan mulai start dari Ende. Ende dipilih sebagai titik start karena Ende lebih dulu mendunia dengan Danau Tiga Warna, Danau Kelimutu dan tempat dimana dulu Bung Karno pernah diasingkan. Etape ketiga memiliki jarak tempuh yang lebih singkat dari etape pertama dan kedua sejauh 123,3 kilometer dan berakhir di area penghasil kopi paling top di Flores, yaitu Bajawa. Rombongan dilepas oleh  Menteri Perindustrian Saleh Husin dan Bupati Ende pukul 08.00 WITA. Rute tepi pantai melewati tiga kecamatan dari dua kabupaten (Ende, Nangabanda dan Nangaroro) sepanjang 30 kilometer. Trek mulai berubah saat memasuki area perbukitan Boawa di kilometer 50,8. Masyarakat pun tidak kalah antusiasnya menyambut para peserta balapan dengan tarian penyambutan di beberapa titik. Tanjakan mulai terasa ganas saat memasuki kilometer 50 dari Boawai. Di daerah Manalusa ketinggian mencapai 911 mdpl. Tidak sampai disitu saja, para pembalap masih ditantang melewati tanjakan yang cukup konsisten setinggi 113,6 mdpl di Mangulewa. Trek terus menurun sampai jembatan Waewoki dan kembali ada tanjakan yang cukup terjal sampai memasuki jalan Soekarno-Hatta dan mulai menurun serta relatif landas hingga garis finish di Taman Kartini, Ende, Ngada. Posisi pertama dipegang oleh pembalap asal Tiongkok, Yinghon dengan catatan waktu 3 jam 34,14 detik dengan kecepatan rata-rata 34,5 kilometer per jam, selain itu Yinghon juga berhasil meraih jersey polkadot (raja tanjakan) karena berhasil menyabu bersih semua King of Mountain. Urutan kedua diduduki oleh pembalap Spanyol , Benjamin Prades dan disusul oleh Cheo Hyeongmin asal negeri ginseng, Korea Selatan.


Etape Keempat, Bajawa - Ruteng (22 Mei 2016) 

detiksport.com
Keesokkan harinya (22 Mei 2016) etape keempat pun dilanjutkan. Etape keempat dimulao dari kantor Bupati Ngada, dipimpin oleh staf ahli Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis H. Sumadilaga. Race hari itu diikuti sebanyak 82 pembalap dengan jarak tempuh sejauh 136,6 kilometer. Selepas dari garis start para pembalap langsung disuguhi.rangkaian tikungan tajam sejauh 35 kilometer. Tikungan sebanyak 311 kali dipadu dengan turunan membuat para pembalap masih berada dalam rombongan besar hingga di Aimere yang masih di kabupaten Ngada. Setelah Aimere, para pembalap kemudian melewati Wailengga, Waerana dan Kisol. Setelah melewati Kotakumba dan berlanjut ke Borong, para pembalap sudah harus melewati tanjakan di Sita yang masuk kecamatan Ranamese. Perebutan King of Mountain berlanjut di Ranamese dengan ketinggian 1.330 mdpl dan kembali dihadapkan kepada tanjakan di Wae Rii yang berjarak 50 kilometer menuju garis finish. Kira-kira pukul 12.00 WITA para pembalap sudah kelihatan di garis finis di depan kantor Polres Manggarai, Ruteng. Ribuan penonton menyambut dengan antusias para pembalap yang tiba di garis finish dengan guyuran air. Jianpeng menjadi pembalap yang memasuki finish duluan dengan catatan waktu 3 jam 48,49 detik. Di posisi kedua ada Benjamin Prades dari Team Ukyo Jepang dengan jarak waktu 0,02 detik. Kemudian di urutan ketiga diduduki oleh Jai Crawford dari Kinan Cycling Team, finish dengan catatan waktu 3 jam 48,51 detik. Pembalap Indonesia terbaik diraih oleh Dadi yang finish 0,33 detik lebih lambat dibelakang sang juara. Jersey Biru sebagai tanda penguasa sprint dimiliki oleh pembalap prades, sementara jersey polka dot masih tetap kekeh dipegang oleh Yinghon, juara etape ketiga. 

Etape Kelima, Ruteng - Labuan Bajo (23 Mei 2016)

Etape terakhir pada Senin, 23 Mei 2016 akan menempuh jarak 121,5 kilometer dimulai dari Ruteng menuju Labuan Bajo di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Trek diprediksi akan menarik karena dikombinasi oleh tanjakan, turunan dan jalur landai. Ini akan menjadi landasan yang cukup kompetitif bagi para pembalap. Di etape terakhir ini, dikabarkan kondisi para pembalap masih cukup stabil. Etape kelima sebagai etape pamungkas akan dimulai dari Kantor Bupati Manggarai. Akan ada tiga kali King of Mountain, yaitu di Cancar, Punglembor dan Rul. Tanjakan paling ekstrim ada di Cancar dengan ketinggian mencapai 1.207 mdpl. Di etape pamungkas Tour de Flores, Benjamin Prades dari tim Ukyo Jepang berhasil meraih posisi pertama dengan membutuhkan waktu 3 jam.17,50 detik. Posisi runner up pertama diraih olej Ricardo Gracia, pembalap spanyol yang berasal dari Kinan Cycling Team dan runner up kedua diduduki oleh Whitehouse dengan catatan waktu 3 jam 17,53 detik. Di etape terakhir ini, akan diakhiri dengan pesta rakyat Flores, atraksi budaya Manggarai Barat, festival tuk kopi dan atraksi budaya kopi Flores, festival pocak latung, festival songket Manggarai serta pesta kembang api. 




Dengan munculnya nama-nama juara itu TdF resmi ditutup dengan dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olharga Imam Nahrawi dan Menteri Pariwisata Arief Yahya. Berikut ini rangkuman dari para juara diakhir turnamen. 
 
detiksport.com

detiksport.com

3 besar Etape TdF :
1. Benjamin Prades (Team Ukyo) 3 jam 17,50 detik
2. Ricardo Garcia (Kinan CT) 3 jam 17,50 detik
3. Daniel Whitehouse (Terengganu) 3 jam 17,53 detik

Klasemen Umum TdF :
1. Daniel Whitehouse (Terengganu) 18 jam 11,43 detik
2. Benjamin Prades (Team Ukyo) 18 jam 14,39 detik
3. Ricardo Garcia (Kinan CT) 18 jam 15,23 detik

Klasemen Akhir pembalap terbaik Asia :
1. Robin Manulang 18 jam 20,14 detik
2. Dadi Suryadi 18 jam 20,26 detik
3. Marcelo Felipe 18 jam 23,53 detik

Klasemen akhir pembalap terbaik Indonesia :
1. Robin Manulang 18 jam 20,14 detik
2. Dadi Suryadi 18 jam 20,26 detikb
3. Bambang Suryadi 18 jam 23,53 detik

Klasemen akhir sprint :
1. Benjamin Prades 52 poin
2. Daniel Whitehouse 37 poin
3. Ricardo Garcia 30 poin

Klasemen akhir King of Mountain (KoM)
1. Jai Crawford 118 poin
2. Yinghon Ronald Yeung 109 poin
3. Daniel Whitehouse 91 poin

Klasemen akhir seluruh tim
1. Kinan CT 55 jam 2,15 detik
2. 7-ElevenSava RBP 55 jam 32,10 detik
3. Kenya Riders Downunder 55 jam 33 menit

Klasemen akhir tim-tim Indonesia :
1. Tim Nasional Indonesia 56 jam 5,24 detik
2. SAKB 56 jam 47,38 detik
3. KFC CT 56 jam 48,03 detik 



Flores yang memiliki banyak keindahan bawah laut dan alamnya diharapkan bisa menjadi penghasil devisa bagi negara dan bisa terus mengeksplor keindahan alam mereka. Ini akan menjadi tugas Kementrian Pariwisata bagaimana mereka menyajikan wajah cantik Flores kepada dunia. Masyarakat Flores juga sangat antusias menyambut TdF yang baru diselenggarakan pertama kalinya. Mereka bahkan memanfaatkan media sosial sebagai media berbagi informasi di masing-masing titik perhentian. Masyarakat bisa mengetahui dan menonton para pembalap yang diberitakan lebih cepat dari oto(mobil) melintas didepan mereka dengan bantuan media sosial. Mereka membagikan informasi berjalannya balapan di media sosial. Mereka terus mengupdate informasi terbaru agar para masyarakat bisa mengetahui situasi dan kondisi perlombaan. Mereka bahkan rela berdiri ditepi jalan raya demi menunggu dan menonton para pembalap dari berbagai belahan dunia ini melintas dengan kilatnya. Mereka juga sangat merespon diselenggarakannya TdF ini karena mereka berharap Flores akan banyak dikunjungi para wisata lokal ataupun wisman dari berbagai negara.







detiksport.com

detiksport.com
TdF 2016 ini sukses digelar dan meraih banyak keberhasilan. Berhasil menunjukkan pada dunia bahwa Flores memiliki banyak wisata yang patut dikunjungi, berbekal keindahan alam yang menakjubkan dan ramah tamah dari masyarakat Flores akan menjadikannya sebagai salah satu tempat yang wajib dan harus dikunjungi bila pergi ke Indonesia. Tidak hanya Bali yang yang bisa dibanggakan Indonesia,namun daerah timur Indonesia juga merupakan surga nya bawah laut bagi para penggila diving. Sebenarnya banyak sekali cara kita untuk mempromosikan tempat wisata, siapapun bisa ikut mempromosikannya. Salah satunya dengan memanfaatkan media sosial. Kita semua pasti tahu Instagram, Facebook, Twitter dan media sosial lain bukan. Media sosial seperti itu terkenal dengan postingan-postingan yang akan cepat dibaca oleh para pengikut atau teman kita. Apapun yang kita posting akan terlihat di media sosial. Apalagi yang memanfaatkan hashtag seperti Instagram yang bisa langsung masuk cari mesin pencarian sehingga dengan mengetikkan kata Flores dengan diikuti tanda pagar (#) seperti ini #Flores atau #PulauKomodo, maka akan muncul semua postingan foto yang berhubungan dengan keyword yang dicari. Dengan begini akan memudahkan kita untuk mencari informasi dari tempat wisata yang berniat kita kunjungi. Penggunaan media sosial memang berdampak besar bagi masyarakat jika digunakan dengan tujuan yang positif terutama dalam mendapatkan informasi. 

Ada harapan bagi masyarakat Flores untuk rutin mengadakan event Tour de Flores setiap tahunnya dalam rangka mempromosikan Flores sebagai tempat wisata favorit di Indonesia selain tempat wisata lainnya.  Dengan suksesnya perdana Tour de Flores 






You Might Also Like

0 komentar:

you are GORGEOUS . Powered by Blogger.