competittion,

Menikmati Hamparan Keindahan Alam Raja Ampat dengan Esensi Wewangian Manis Segar Nan Eksotis

Tuesday, May 10, 2016 simplicity 0 Comments

Bos.. Ijinkan saya berlibur... 

My Exotic Vacation

Haii..perkenalkan, aku Julia. Aku seorang karyawati swasta dari perusahaan yang bergerak di bidang pelayaran. Kantorku berlokasi di kawasan Senayan, Jakarta Pusat. Siapa yang tidak kenal dengan kota Jakarta? Kota yang terkenal padat dengan segala macam aktivitas masyarakatnya. Jika membahas soal Jakarta, maka hal-hal yang muncul dibenak kita adalah kemacetan, banjir, demo ataupun polusi udara. Bagi masyarakat Jakarta hal itu tentunya sudah pemandangan biasa.



Sore itu ketika jam telah menunjukkan pukul lima sore, aku bergegas bersiap-siap untuk pulang kantor. Kubuka tas ransel coklatku, ku keluarkan sebuah botol parfum berbentuk segitiga berwarna biru laut, lalu kusemprotkan ke seluruh badanku. Wangi Eau de Cologne Vitalis Femme Chic , cologne yang memadukan aroma fruity nan exoyic blood orange dan musk yang menghasilkan sensasi manis dan eksotis membuatku terhanyut kedalam suasana sejuk dan tenang seperti berada di tepi laut dan pesisir pantai. Tapi itu semua buyar, saat pintu lif terbuka dilantai G. Aku sadar aroma wangi itu masih tercium didalam busway


Aroma wangi dan manis itu membuatku ingin bertolak dari penat dan kejenuhan yang aku rasakan akhir-akhir ini. Rutinitas pekerjaan kantor yang terkadang membuatku bosan dan ingin berlibur sejenak, sekedar untuk refreshing menambah daya khayalku yang waktu itu duduk dipojokkan kursi dekat supir busway.Alangkah indahnya jika aku bisa berlibur ke pantai, menikmati sejuknya angin laut, berjalan menyisiri pasir halus, dan merasakan belaian ombak. Jika ditanya ingin kemana, sontak aku akan berteriak, Raja Ampat!



Sumber : www.rajaampatparadise.com

Kepulauan yang terletak di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Raja Ampat di Pulau Papua. Disebut Raja Ampat karena terdiri dari empat gugusan pulau (Pulau Waigeo, Pulau Missol, Pulau Salawati dan Pulau Batanta). Meskipun aku sebetulnya tidak pandai berenang, tapi aku ingin merasakan pulau yang disebut sebagai salah satu surga terindah di dunia. Hamparan terumbu karang didasar laut, biru beningya air laut dan suasana yang masih bersih dan jauh dari polusi udara seperti di Jakarta.


Sumber : http://www.gonjangganjing.com/tour/raja-ampat-papua/

Masyarakat Kep. Raja Ampat mayoritas adalah nelayan. Meskipun bukan masyarakat perkotaan, mereka ramah terhadap wisatawan domestik ataupun asing. Mereka juga menjunjung toleransi yang tinggi terhadap kepercayaan masing-masing karena konon katanya didalam satu keluarga ada salah satu anggota keluarga yang beragama kristen ataupun islam. Kepulauan Raja Ampat sendiri pernah dinobatkan sebagai salah satu dari 10 perairan terbaik untuk diving site di dunia. Terdapat lebih dari 540 jenis karang keras (75% dari total jenis didunia), lebih dari 1000 jenis ikan karang, 700 jenis moluska.

Sumber : https://benyaminlakitan.com/2013/06/11/indonesia-49-potret-kehidupan-masyarakat-raja-ampat/

Pada awal keeksisan Raja Ampat, tempat wisata ini masih jarang dikunjungi oleh wisatawan domestik. Awalnya didominasi oleh wisman saja. Mungkin salah satu faktornya adalah selain lokasi yang jauh dan memakan banyak biaya serta kurangnya eksplorasi tempat wisata ini, para wisatawan domestik harus pikir-pikir dulu apakah mau untuk merogoh kocek yang dalam untuk berkunjung. Namun seiring berjalannya waktu, Raja Ampat kini menjadi sorotan publik baik dalam negeri sampai ke luar negeri.

Biaya akomodasi terbilang cukup mahal, mulai dari tiket pesawat pulang pergi Jakarta - Sorong yang berkisar Rp 2-3 juta. Kemudian dilanjutkan dari Sorong ke Waisai dengan kapal sekitar Rp 120ribu/orang. Yang tidak kalah penting saat kita berwisata adalah penginapan. Di Raja Ampat sendiri tersedia banyak penginapan dengan harga bervariasi yang bisa jadi pilihan kita. Nah, berikut ini aku rangkum 3 penginapan yang paling banyak diminati saat berkunjung ke surga dunia Indonesia ini:
Berlokasi di Ibu Kota Raja Ampat, tepatnya di Pulau Waigeo, berkonsep lebih dekat dengan alam yang terdiri dari 12 cottage bernuansa etnik papua. Di setiap cottagenya diisi 2-3 tempat tidur dan 1 kamar mandi. Tetapi tidak disediakan pendingin ruangan. Tarif yang dikenakan pun berbeda. Untuk wisman dikenakan Rp 550ribu/orang/malam. Sedangkan untuk wisatawan domestik dikenakan Rp 450ribu/orang/malam. Sedangkan untuk anak-anak berlaku setengah harga.

Berlokasi di Pulau Mansuor, menyediakan penginapan bernuansa etnik Bali. Saat menyusuri jalan menuju pintu masuk penginapan, kita akan disajikan pemandangan bawah laut Raja Ampat nan indah. Memiliki 27 ruangan yang terdiri dari 20 bungalow dan 7 ruangan standar. Tarifnya pun variatif. Untuk single dikenakan US $165/malam, double US $230/malam dan triple dikenakan US $ 315 /malam (sudah termasuk makan).
Sedangkan untuk standard room nya, dikenakan tarif US $190/malam untuk double bed dan US $125/malam untuk single bednya. Anak-anak usia 9-12 tahun diskon 40%, usia 5-9 tahun diskon 50% dan untuk bayi gratis. Dan tentunya disediakan pendingin ruangan disetiap kamarnya.

3. Acrophora Cottage & Restaurant
Terletak di Ibu Kota Raja Ampat, Waisai Pulau Waigeo, menyajikan penginapan bernuansa etnik papua. Tarif nya dimulai dari Rp 450-600ribu per bungalow/malam. Tiap bungalow terbagi dalam 4 ruangan, yaitu 2 kamar tidur, 1 ruang tamu dan 1 kamar mandi dan disertai dengan pendingin ruangan.

Nah.. Kalau menurut kalian itu masih mahal, ini ada alternatif lain nih, apalagi kalau bukan Homestay di perkampungan penduduk. Ada 5 desa di Raja Ampat yang menyediakan homestay, dua diantaranya yaitu Desa Sawinggrai dan Desa Arborek. Biaya menginap yang dikenakan sekitar Rp 500ribu/org/malam (sudah termasuk 3x makan) di Desa Sawinggrai. Dan di Desa Arborek dikenakan biaya sebesar Rp 350ribu/orang/malam juga sudah termasuk makannya. Tapi, kalo dihitung-hitung kurang lebih sama dengan menginap di resort.

Nah, belum lengkap rasanya jika berkunjung dan berwisata pulang dengan koper kosong (hanya baju dan perlengkapan jalan-jalan). Yang tidak kalah penting adalah buah tangan dari Raja Ampat. Kita bisa mendatangi Pulau Arborek dan Waisai yang katanya terkenal dengan tempat souvenir yang khas dan indah, seperti taring hiu, topeng dan patung dengan berbagai model dan ukuran. Untuk souvenir topengnya, kita perlu merogoh kocek antara Rp 300 - 1 juta. Sedangkan untuk souvenir patungnya dipatok antara Rp 300 ribu - 3 juta tergantung model dan ukurannya. Beberapa toko souvenir juga menjual piring-piring kuno dan mas kawin dengan harga sekitar Rp 1 juta.


Semakin tahun, wisatawan yang berkunjung semakin meningkat. Makanya kita jangan mau kalah dengan wisman yang datang jauh-jauh ke bagian timur Indonesia hanya untuk menyaksikan hamparan keindahan alam Raja Ampat. Mulailah menabung, siapa tahu referensi ini bisa jadi pedoman buat kalian yang pingin banget berlibur ke Raja Ampat seperti aku. Dream it and go for it! 

You Might Also Like

0 komentar:

you are GORGEOUS . Powered by Blogger.